nusakini.com--Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya menghadiri Rapat Umum Tahunan (AGM) New Zealand - Indonesia Association (NZIA) Wellington, pekan lalu. Dalam kata sambutan dan perkenalan sebagai Duta Besar RI yang baru untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada NZIA sebagai organisasi non-pemerintahan tertua diantara Indonesia dan Selandia Baru.

Pemerintah Indonesia sangat bangga memiliki organisasi yang berjuang dalam mempromosikan Indonesia di Selandia Baru, khususnya melalui program-program di bidang sosial dan budaya. 

Dubes RI mengungkapkan bahwa "Hubungan antara Indonesia dan Selandia Baru itu bagaikan buah yang siap untuk dipanen". Namun ada beberapa hal yang menjadikan kendala sehingga sulit untuk dipanen.

Sebagai contoh di bidang pendidikan, di New South Wales, salah satu negara bagian Australia, jumlah mahasiswa Indonesia mencapai 14,000 orang. Sedangkan di seluruh wilayah di Selandia Baru hanya sekitar 1000 mahasiswa. Salah satu faktor hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia tentang Selandia Baru. 

Selain itu, kurangnya pengetahuan tentang Selandia Baru juga menyebabkan investor Indonesia tidak banyak tahu tentang potensi bisnis yang ada di Selandia Baru. Terkait dengan masalah wisata, Dubes Tantowi Yahya menyebutkan bahwa dari 8 juta wisatawan yang berkunjung ke Indonesia hanya sekitar 70,000 orang warga Selandia Baru dan 70% dari wisatawan Selandia Baru tersebut adalah warga Kiwi yang tinggal di Australia. 

Selanjutnya Dubes Tantowi Yahya juga menyinggung mengenai kondisi volume perdagangan saat ini bahwa Indonesia mengalami defisit ekonomi terhadap Selandia Baru, dan hal tersebut merupakan tantangan ke depan untuk mewujudkan volume perdagangan kedua negara yang lebih seimbang. 

Untuk itu, Dubes Tantowi mengajak NZIA untuk dapat lebih berperan bersama KBRI dalam meningkatkan "pemahaman yang lebih dalam" dan "persahabatan yang lebih dekat" diantara masyarakat kedua Negara. Pada gilirannya pengenalan yang lebih baik tersebut akan meningkatkan hubungan dan kerjasama di berbagai aspek diantara kedua bangsa baik people to people contact, pariwisata, ekonomi dan perdagangan.  

​NZIA adalah oraganisasi non-pemerintah yang didirikan oleh warga Selandia Baru dan Indonesia pada tahun 1964. Tujuan pendiriannya adalah mempromosikan persahabatan dan meningkatkan pengertian yang lebih baik diantara masyarakat kedua Negara melalui kegiatan di bidang sosial budaya dan olahraga, seperti "Nobar" film Indonesia, Indonesian food fair, fasilitasi hubungan persahabatan antara murid Sekolah Menengah Indonesia dan Selandia Baru melalui Sykpe, mensponsori "prize" untuk mahasiswa terbaik gamelan New Zealand School of Music (NZSM), dan lain-lain. 

Kegiatan yang dihadiri sekitar 50 anggota NZIA yang terdiri dari masyarakat Selandia Baru dan Indonesia juga dihadiri oleh Ketua New Zealand Indonesia Council (NZIC), Sir Nevile Jordan. Beliau hadir sebagai keynote speaker yang antara lain menyampaikan kondisi terbaru mengenai hubungan ekonomi perdagangan antara Indonesia dan Selandia Baru serta menjelaskan tentang langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam rangka meningkatkan hubungan ekonomi kedua Negara. (p/ab)